Potensi
Di bidang Pariwisata, Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai potensi yang besar. Potensi wisata tersebut berupa budaya ataupun keindahan alam.
Dari potensi wisata tersebut, yang sangat prospektif dikembangkan adalah jenis obyek wisata alam dan wisata budaya dengan atraksi-atraksi budaya lainnya.
Peluang yang dapat dikembangkan di sektor ini antara lain: Wisata Alam Wisata Alam yang sudah dikembangkan adalah Panorama Danau Masjid (kecamatan Kuantan Tengah) dan yang sedang dikembangkan Air Terjun Tujuh Tingkat (kec Hulu Kuantan). Sedangkan sejumlah wisata alam lainnya belum dikembangkan. Wisata Budaya Wisata Budaya yang sudah dikembangkan dan menjadi agenda nasional bidang kepariwisataan adalah Pacu Jalur (dikecamatan Kuantan Tengah). Wisata Budaya yang sedah dikembangkan diantaranya adalah Perahu Baganduang Lubuk Jambi, Manjopuik Limau Lubuk Jambi (Kecamatan Kuantan Mudik). Wisata Sejarah Potensi Wisata Sejarah di Kabupaten Kuantan Singingi cukup banyak akan tetapi belum ada yang dikembangkan. Potensi yang layak untuk dikembangkan diantaranya Tambang Batu Bara Peninggalan Jepang (Kecamatan Singingi Hilir), Rumah Adat Koto Benai (Kecamatan Benai), Rumah Adat Kota Rajo (Kecamatan Pangean) dll.
Di bidang Pariwisata, Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai potensi yang besar. Potensi wisata tersebut berupa budaya ataupun keindahan alam.
Dari potensi wisata tersebut, yang sangat prospektif dikembangkan adalah jenis obyek wisata alam dan wisata budaya dengan atraksi-atraksi budaya lainnya.
Peluang yang dapat dikembangkan di sektor ini antara lain: Wisata Alam Wisata Alam yang sudah dikembangkan adalah Panorama Danau Masjid (kecamatan Kuantan Tengah) dan yang sedang dikembangkan Air Terjun Tujuh Tingkat (kec Hulu Kuantan). Sedangkan sejumlah wisata alam lainnya belum dikembangkan. Wisata Budaya Wisata Budaya yang sudah dikembangkan dan menjadi agenda nasional bidang kepariwisataan adalah Pacu Jalur (dikecamatan Kuantan Tengah). Wisata Budaya yang sedah dikembangkan diantaranya adalah Perahu Baganduang Lubuk Jambi, Manjopuik Limau Lubuk Jambi (Kecamatan Kuantan Mudik). Wisata Sejarah Potensi Wisata Sejarah di Kabupaten Kuantan Singingi cukup banyak akan tetapi belum ada yang dikembangkan. Potensi yang layak untuk dikembangkan diantaranya Tambang Batu Bara Peninggalan Jepang (Kecamatan Singingi Hilir), Rumah Adat Koto Benai (Kecamatan Benai), Rumah Adat Kota Rajo (Kecamatan Pangean) dll.
Air Terjun 7 Tingkat Batang Koban
Sesuai dengan namanya, air terjun ini terdiri dari tujuh tingkatan atau
sebenarnya tujuh buah air terjun dengan ketinggian bervariasi antara 5
hingga lebih dari 30 meter. Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban merupakan bagian
dari cekungan di belakang busur (Back Arch Basih) dari pegunungan Bukit
Barisan yang membujur mengikuti pola Pulau Sumatera dengan arah Sumatera
Barat Laut – Tenggara. Cekungan ini juga merupakan bagian dari cekungan
Sumatera Tengah yang tersusun dari batuan sedimen, batuan vulkanik,
batuan malihan (metamorf) dan endapan permukaan (aluvial).
Kondisi yang demikian membuat kawasan di sekitar air terjun yang luasnya
mencapai 15 hektar banyak didiami oleh berbagai macam mamalia, seperti
owa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis comata comata), lutung budeng
(Trachypiterus auratus auratus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak),
macan tutul (Panthera pardu melas), dan anjing hutan (Cuon alpinus
javanicus). Selain itu juga terdapat sekitar 204 jenis burung, terdiri:
dari 90 jenis burung yang menetap, 35 jenis burung endemik, dan burung
cica matahari (Crocias albonatus) serta burung poksai kuda (Garrulaz
ruffirons) yang terancam punah.
Sementara untuk kondisi air terjunnya sendiri tergolong indah dan
menawan. Air terjun pertama yang sudah terlihat dan terdengar gemuruhnya
dari dermaga pompom dapat dikunjungi dengan mudah. Air terjun kedua,
ketiga, dan keempat juga dapat mudah dicapai dengan menyusuri tangga
beton yang dibangun diantara tebing-tebing terjal serta ribunan pohon
yang masih asri. Pada keempat air terjun yang “hanya” memiliki
ketinggian antara 5 hingga 15 meter ini pengunjung dapat menikmati
pemandangan alam nan eksotis.
Jika masih belum puas dengan keempat air terjun tadi, masih ada tiga air
terjun lagi yang letaknya di bagian atas. Namun untuk mencapainya,
harus melalui “perjuangan” yang berat. Pasalnya, pengunjung harus
mendaki melewati tebing dengan kemiringan antara 45 hingga 85 derajat,
menyusuri sungai-sungai kecil, dan bahkan harus bergantungan pada akar
pepohonan karena tangga permanennya sudah mulai menghilang.
Namun, segala perjuangan melewati medan berat itu akan segera terobati
ketika menyaksikan keindahan air terjun, terutama air terjun ke enam
dengan ketinggian curahan sekitar 30 meter. Apalagi jika telah sampai
pada air terjun terakhir, pengunjung dapat pula melihat dua lapis
pelangi yang membentang melingkar akibat bias cahaya matahari dari
percikan air yang terpantul di kolam.